• Home
  • Trending
  • Social Media Marketing
NoLimit Knowledge Center
NoLimit Knowledge Center
  • Home
  • Trending
  • Social Media Marketing

online bullying

Cara Atasi Bullying di Media Sosial

By Gerry Ardian

Bullying tidak hanya terjadi di dunia nyata, namun juga di dunia maya, bahkan keduanya menjadi hal yang dapat terjadi bersamaan. Media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook dan lainnya dapat menjadi tempat untuk mengolok-ngolok seseorang. Terkadang, bullying lewat media sosial lebih menimbulkan trauma psikis yang lebih parah daripada di dunia nyata. Korbannya dapat frustasi, dan berakhir sampai bunuh diri.

Efek negatif pada korban, diperkuat lagi jika komentar negatif tersebut, menggiring orang lain untuk berkomentar sama. Rasa malu pada korban bisa muncul, dan sehingga ia tidak percaya dengan dirinya. Ketika itu terjadi di kamu, kamu harus tahu apa yang kamu lakukan. Pada artikel kali ini, kami akan memberitahu, bagaimana mengatasi bullying di media sosial!

(1) Abaikan Saja

Ketika ada yang mengolok-ngolokmu di media sosial, rasanya kamu jengkel bercampur sedih. Rasanya, kamu ingin membalas komentar tersebut dan malah berdebat dengannya. Namun, jika itu terjadi, itu akan membuat “Hatters” semakin menjadi-jadi. Padahal, jika kamu diamkan, ia akan lelah sendiri.

(2) Simpan Bukti

Dengan fitur screenshot, pada gadget era sekarang, kamu dapat mengabadikannya. Bahkan dapat direkam dalam bukti video, untuk memperkuat bukti. Khususnya pada kalimat yang jelas-jelas membully, atau membahas hal yang tidak pantas di media sosial.

(3) Blokir

Serba salah memang, dalam merespon hatters. Ketika kita pikir didiamkan membuat ia pergi, malah terkadang sebaliknya. Namun, semua tahapan ini harus dicoba. Ketika hatters yang sama semakin menjadi-jadi, juga akun yang digunakan adalah palsu, itu menyulitkan kamu dalam mencari informasi seputar akun tersebut. Maka, sebaiknya kamu blokir saja. Jika ia membuat akun lain, kamu akan tahu jika itu adalah orang yang sama. Terlihat dari bahasan yang ia bahas, karena tidak akan jauh-jauh dari sebelumnya. Dengan cepat, kamu dapat memblokirnya lagi.

(4) Lapor Polisi

Orang yang melakukan bullying dan tidak berhenti, terlebih akun palsu yang dibuatnya tidak sedikit, lebih baik kamu laporkan saja ke pihak berwajib. Pihak berwajib dapat melacak akun tersebut, sehingga pelaku dapat ditemukan.

Biasanya korban dari bullying di media sosial ini, adalah seseorang yang memiliki banyak followers di media sosialnya. Jumlah pengikut tersebut, dapat menunjukkan jika mereka adalah orang yang terkenal. Namun, bukan berarti komentar pada media sosial tersebut selalu baik. Para pembully biasa juga disebut sebagai “Hatters”. Katakan saja, beberapa akun Instagram artis Indonesia, pasti kerap ditemui komentar negatif.

Kesimpulan

Namun, semua kembali lagi kepada kamu, apa kamu akan terus membiarkannya, atau serius untuk memperkarakannya. Berikut ini, salah satu contoh dari penghinaan terhadap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Postingan yang Menghina Walikota Surabaya

“Anjirrrr… asli ngakak abis… nemu foto sang kodok betina legendaris,” tulis akun Zikria Dzatil pada 16 Januari 2020 pukul 18.59 WIB

Namun, setelah masalah tersebut di proses oleh Polisi, pada akhirnya Risma memaafkan Zikria Dzatil. Itulah cara mengatasi bullying di media sosial, pernah punya pengalaman? Atau jika kamu ada posisi Risma, apa yang kamu lakukan? Tulis di kolom komentar ya!

Share More
  • February 24, 2020
  • 0
  • 680
  • Social Media, Tips
  • More

3 Fitur Instagram untuk Mencegah Cyber Bullying

By Gerry Ardian

Kasus cyber bullying yang terjadi di media sosial kini semakin merajalela. Hampir di seluruh jenis media sosial, komentar-komentar yang mengintimidasi akan selalu kita temukan, terlebih lagi pada postingan yang dibuat oleh para selebritis atau influencer.

Tirto sempat merangkum salah satu kasus bully, khususnya di media sosial, yang terjadi pada anak dari artis dan presenter Ussy Sulistiawaty. Anak dari Ussy ternyata pernah mendapatkan perilaku bullying di media sosial karena bentuk tubuhnya (body shaming), dan juga perihal busana yang ia gunakan, di mana beberapa masyarakat menganggapnya tidak cocok untuk digunakan di usianya.

Merespon semakin maraknya kasus bullying di media sosial, dan juga banyaknya asupan report yang dikirimkan masyarakat, Instagram mulai merespon untuk meminimalisir kasus ini.

Filter Komentar

Pada tangga; 1 Mei 2018 lalu, Instagram secara resmi memperkenalkan fitur filter komentar. Menurut Kevin Systrom, CEO dari Instagram, fitur ini memang sengaja dimunculkan sebagai aksi dalam melindungi penggunanya dari komentar yang bersifat bully atau intimidasi.

3 Fitur Instagram Mencegah Cyber Bullying yang Harus Kamu Ketahui
Source: Instagram

Pada fitur komentar ini, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.

  • Kita bisa memfilter siapa saja yang bisa berkomentar di dalam post yang kita buat.
  • Kita bisa mem-block siapa saja yang tidak bisa berkomentar di dalam post yang kita buat.
  • Fitur Hide Offensive Comments akan menyembunyikan setiap komentar yang terindikasi sebagai komentar intimidasi. Data ini akan selalu di-update dengan laporan masyarakat terkait kata-kata yang terindikasi sebagai bully (Melalui fitur Report)
  • Fitur Manual Filter memperbolehkan pengguna untuk melarang beberapa jenis kata untuk di munculkan di kolom komentar.

New Automated Warning

Baru-baru ini, sekitar tanggal 8 Juli 2019, Instagram kembali menunjukan konsistensinya untuk melawan Online Bullying. Adam Mossering, Head of Instagram, melalui blog Instagram-Press memaparkan bahwa akan ada satu fitur Instagram terbaru yang bisa membantu menurunkan jumlah Online Bullying di dunia digital.

3 Fitur Instagram Mencegah Cyber Bullying yang Harus Kamu Ketahui
Source: Instagram

Seperti yang kita lihat pada gambar di atas, Instagram kini akan memberikan notifikasi atau peringatan secara langsung ketika pengguna akan memberikan komentar yang dinilai mengintimidasi. Masih seperti penjelasan di poin sebelumnya, mesin dari Instagram ini membaca sebuah kata menjadi kata yang ofensif berdasarkan hasil Report yang dikirimkan oleh pengguna.

Mengambil contoh di atas, ketika kita sudah berhasil berkomentar dengan kalimat yang mengintimidasi, pihak Instagram akan memastikan sekali lagi apakah pengguna yakin untuk berkomentar dengan kalimat tersebut.

“Intervensi ini memberikan pengguna kesempatan untuk merefleksikan dan membatalkan komentar mereka, dan mencegah pembuat konten menerima komentar yang bersifat bullying. Dari pengujian awal fitur ini, kami telah menemukan bahwa hal ini mendorong beberapa orang untuk membatalkan komentar mereka dan membagikan sesuatu yang tidak begitu mengintimidasi begitu mereka memiliki kesempatan untuk berefleksi.”

Instagram

Restricted Mode

Selain kedua hal tersebut, Intagram pun kini sedang mencoba fitur terbaru lainnya yang disebut Restricted Mode. Menurut pihak Instagram, mereka menerima banyak masukan dari komunitas di mana korban dari pihak bullying terkada tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka tidak bisa melaporkan intimidasi tersebut karena beberapa dari mereka takut akan konsekuensi di dunia nyata.

Menurut laporan yang dimiliki Instagram, beberapa komentar bullying bahkan datang dari orang-orang terdekat, di mana apabila korban melakukan aksi perlawanan bisa berdampak buruk pada pergaulan si korban di dunia nyata.

3 Fitur Instagram Mencegah Cyber Bullying yang Harus Kamu Ketahui
Source: Instagram

Fitur Restricted Mode ini memberikan keleluasaan ke pada pengguna untuk mem-block komentar dari User tertentu. Berkaca dengan keluhan yang sudah dijelaskan sebelumnya, fitur ini tidak akan memberikan notifikasi ke pada yang memberikan komentar. Pemberi komentar masih bisa melihat isi komentar tersebut, tetapi pengguna secara otomatis tidak akan melihat isi komentar dari orang tersebut.

Ketiga hal tersebut merupakan upaya nyata yang kini sedang diupayakan oleh pihak Instagram, khususnya untuk memerangi maraknya kasus Cyber Bullying / Online Bullying. Dengan begitu, harapannya adalah dunia digital ini bisa digunakan dengan lebih baik, dan juga lebih sehat dari maraknya komentar yang bersifat intimidasi.

Share More
  • July 18, 2019
  • 0
  • 1407
  • Social Media
  • More

Our Popular Article

  • 3 Bentuk Analisis Media Sosial Untuk Mengukur Efektivitas Pemasaran

    14477 views
  • Apa itu Digital Marketing ? Kenali Sejarah dan Media Digital Marketing

    Apa itu Digital Marketing ? Kenali Sejarah dan Media Digital Marketing

    11866 views
  • Perjalanan Aplikasi Tik Tok di Indonesia

    11205 views
  • analysis

    Mengapa Kita Harus Menganalisis Konten di Media Sosial?

    10605 views

NoLimit Dashboard

Dapatkan Artikel Menarik Lainnya di Sini

Our New Articles

  • NLTalks009: PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE ALA VISVAL
  • Definisi Monitoring Media Sosial, Manfaat dan Pembagiannya
  • Apa Itu Monitoring, Manfaat, Serta Kelebihannya Untuk Bisnis

Footer Sidebar 2

Insert your widget on "Footer widget 2" sidebar in Apperrance > Widgets

Subscribe Here & Get Free Trial NoLimit Dashboard

Copyright © 2020 PT NL Indonesia - All Rights Reserved