• Home
  • Trending
  • Social Media Marketing
NoLimit Knowledge Center
NoLimit Knowledge Center
  • Home
  • Trending
  • Social Media Marketing

Media Sosial

Eksis Di Medsos, Tanpa Pansos!

By Gerry Ardian

Sekarang ini, keberadaan media sosial bukan hanya sebagai media komunikasi secara langsung seperti chat, namun lebih dari itu. Kebebasan mengekspresikan diri adalah poinnya. Namun, keberadaan media sosial ini tak berarti semembantu itu, semua kembali ke pribadi masing-masing. Ada saja orang yang memanfaatkan media sosial bukan untuk berkarya dengan benar, namun pansos yang negatif.

Pansos sendiri adalah singkatan dari panjat sosial, dimana itu sebuah usaha untuk mencintrakan dirinya sebagai orang yang mempunyai status sosial tinggi. Pansos dengan suatu hal yang dapat membantu orang lain, lewat sebuah edukasi itu dapat mengurangi kesan jika hanya ingin dikenal untuk apa yang dibagikan. Berbeda dengan pansos yang hanya mencari sebuah sensasi, sensasi terkesan negatif karena tidak memikirkan nilai positif yang berguna untuk orang. Hanya ingin dibicirakan, viral lalu diberitakan. Terkadang tindakannya tidak masuk akal, contohnya membakar uang asli didepan kamera.

Kali ini, kami akan beritahu, hal apa saja yang dapat membuatmu dikenal dengan kesan yang baik!

(1) Niat Untuk Berkarya

Pada awalnya, jangan berbicara soal angka. Dimana seperti jumlah followers, views dan sejenisnya. Tetapi niat untuk berkarya, dimana karyalah yang nantinya akan berbicara.

Contohnya di Youtube Indonesia, ada Youtubers bernama Agung Hapsah. Menurutnya, kalau niat bikin video yang berkualitas, pertama, jangan punya maksud biar kamu terkenal.  Kalau sepakat, Agung beri tahu cara jadi kreator konten YouTube untuk pemula. Kualitas kamera dan pencahayaan memang itu jadi modal awal membuat video. Tapi, itu hanya kulit. 

Jadi terlihat, jika awal dari semuanya adalah niat. Percuma saja memiliki alat-alat yang mendukung namun selebihnya tak saling mendukung.

(2) Terus Berinovasi

Pada konten yang sudah ditentukan, terus berinovasilah, dimana dengan membuat konten kalian memiliki nilai lebih. Namun, bukan berarti tidak mengikuti tren yang terjadi. Juga bukan dengan mengandalkan orang lain, ketika ide itu muncul, kamu harus langsung mengeksekusinya.

Nilai lebih sendiri, kembali lagi kepada orientasi kamu. Apa kamu adalah tipe mementingkan kuantitas, kualitas dan siapa targetmu. Untuk mendapati inovasi yang berhasil, kamu harus sabar dan banyak bereksperimen. Seperti, konten apa yang ternyata mendapatkan repson sesuai yang diharapkan. Pertahankan yang membuat orang lain suka, dan yang sebaliknya jangan dilakukan lagi. Untuk menghemat waktu kamu, dan dapat lebih banyak kesempatan untuk terus berinovasi kedepannya.

(3) Konsisten

Orang yang eksis dalam berkarya, adalah orang yang konsisten dalam pekerjaannya. Memiliki tujuan yang jelas, mulai dari sekala kecil sampai besar. Biasanya untuk yang bar memulai, terasa sulit karena bisa saja orang yang melihat karyamu mencibir dan tak langsung menyukai apa yang ada di akun media sosialmu.

Kamu harus tetap konsisten dalam membuat, bedakan mana kritik yang membangun atau sebaliknya. Dan ingat, apa yang kamu lakukan, adalah bagian dari perjuangan dan juga resiko yang harus dijalani! Yakinlah dengan kemampuanmu..

Baca Juga: 5 Manfaat Membangun Personal Branding di Media Sosial

Share More
  • March 19, 2020
  • 0
  • 1197
  • Social Media
  • More

Tips Promosikan Produk Pribadi Lewat Media Sosial

By Gerry Ardian

Jika kamu adalah seseorang yang aktif di media sosial, bukan hanya sebagai penikmat. Dan membuat konten, agar pengguna internet lainnya dapat menyukainya, kamu harus selalu memonitor perkembangan usaha kamu itu. Agar, apa yang menjadi tujuan tak sia-sia.

Ketika pada akhirnya akun media sosialmu dibanjiri banyak komentar, like, share juga pengikut kamu bertambah. Maka, engagement nya tidak rendah. Kamu dapat menyelipkan promosi produkmu yang lain, bukan sekedar konten visual. Dari produk yang kamu tawarkan ke pengikut media sosialmu, kamu akan dapat keuntungan secara finansial. Tetapi apa itu mudah? masih membuatmu bingung? Kami akan berikan tips nya!

(1) Fokus Dengan Satu Produk

Saat kamu pertama kali menawakan produk kepada pengikut media sosial, jangan mengikuti apa yang e-commerce atau warung lakukan, dimana menjual barang dengan beragam jenisnya. Fokuslah pada satu terlebih dahulu, dan lihat apa yang pengikut kamu respon. Postingan kamu yang berbeda dari yang seharusnya, jangan sampai mengganggu. Kamu harus pula kreatif dalam menawarkan apa yang kamu jual, dan tanpa orang lain mengira kamu dibayar brand lain. Kuatkan startegi yang meyakinkan, jika produk tersebut asli buatan kamu.

(2) Jual Produk Yang Sesuai

Jual produk yang sesuai disini adalah dengan menyadari jika konten media sosial yang dikembangkan, sesuai dengan konten dan dikenalnya personal branding kamu. Katakanlah salah satu kontenmu yang paling dikenal adalah segmen reaction, dimana kamu mengeluarkan sebuah kalimat atau jargon yang disukai oleh pengikutmu. Jargon atau kalimat tersebut, dapat kamu jadikan nilai jual, seperti kamu menjual kaos dengan jargon tersebut ada di desainnya. Sehingga, pengikutmu mengerti menagapa kamu menjual produk tersebut.

(3) Amati, Tiru & Modifikasi

Jika kamu tidak dapat membayangkan apa yang harus dilakukan, kamu sebeiaknya memiliki inspirasi dari dari yang lainnya. Namun, bukan berarti kamu menjiplak sebuah ide. Kamu dapat mengikuti media sosial yang kamu anggap baik jika dikuti, ambil garis besar cara ia berjualan produknya. Dan lihat pula respon netizen dari akun yang kamu jadikan inspirasi tersebut.

Itulah cara untuk mempromosikan produk lewat media sosial, setelah berjalan dengan baik, kamu dapat menjual produk kamu yang lainnya. Buat iklan tapa terlihat seperti iklan! Itulah ketika kreatifitas yang berbicara.

Share More
  • February 28, 2020
  • 0
  • 349
  • Social Media
  • More

Media Monitoring: 4 Langkah Tepat Tingkatkan Popularitas Diri di Media Sosial

By Gerry Ardian

Saat ini, popularitas diri tidak hanya dapat diwujudkan dengan masuk tv. Namun, dengan berkembangnya internet dan media sosial, menjadi terkenal dapat lebih mudah dilakukan. Seperti dengan Instagram, Facebook atau platform video seperti TikTok atau Youtube. Platform – Platform tersebut diminati karena gratis, sehingga dapat digunakan semua orang. Namun, untuk dikenal di media atau platform tersebut, tak semudah itu yang dibayangkan. Untuk memaksimalkan penggunaannya, dapat menggunakan media monitoring.

Media monitoring sendiri, adalah tools untuk membaca, melihat, dan mendengarkan konten media secara online. Setelahnya, diidentifikasi dan dianalisa. Khususnya, pada konten yang mengandung kata kunci atau topik yang dibutuhkan. Dengan penggunaan media monitoring, kamu dapat dengan tepat membuat strategi dalam meningkatkan popularitas di media sosial. Apa yang dapat dilakukan media monitoring untuk mendukung tujuan tersebut? Kami akan jelaskan!

Melihat reputasi kamu

Popularitas diri biasanya identik dengan seseorang yang ingin atau sudah menjadi influencer, sehingga reputasi sangat penting diperhatikan. Kamu tidak akan berpikir sendiri, karena orang lain pasti ada yang berpikir sama denganmu. Media monitoring melakukan segala hal dengan spesifik, dengan data yang diincar. Kata kunci, tagar, tag dan mention adalah caranya. Dari hasil monitoring ini kamu mendapatkan hasil, bagaimana namamu disebut. Sehingga kamu dapat membandingkan diri dengan orang lain, apalagi jika kalian membranding diri dengan topi atau tema yang sama.

Membuat brand melirik

Media sosial yang kamu manfaatkan dengan baik dan menarik, dapat membuat brand-brand tertarik pula untuk memanfaatkan kamu. Pernah dengar kata “endorse” ? Ya! kamu dapat di endorse oleh mereka. Dimana kamu mempromosikan produk atau jasa perusahaan di media sosial kamu. Biasanya, brand yang menawarkan adalah brand yang relevan dengan konten yang kamu buat di media sosial. Katakanlah kamu memproduksi konten berbau teknologi. Maka, perusahaan teknologi jugalah yang memiliki kemungkinan tinggi melirik kamu.

Jika kamu mengincar untuk bekerjasama dengan beberapa brand, dengan media monitoring, kamu dapat dengan mudah mendapatkan data seputar brand tersebut. Ketika kamu mengerti brand tersebut, dan disesuaikan dengan konten yang kamu buat. Semua itu, akan membuat brand incaran kamu semakin tertarik! Endorse akan membuat kamu dapat memiliki penghasilan karenanya.

Membuat kamu memiliki fans

Media monitoring dapat menemukan kamu dengan fans kamu! Kamu dapat melakukan strategi, seperti mengajak pengikut media sosial kamu untuk berinteraksi dengan kamu. Contohnya melalui hashtag yang kamu buat sendiri, setelahnya, kamu dapat memonitor hashtag tersebut. Semakin banyak yang menyinggung hashtag kamu, berarti kamu memiliki fans! ditambah dengan pujian yang dapat muncul.

Menarik untuk diajak kolaborasi

Media monitoring juga dapat memonitor popularitas tokoh atau orang lainnya. Kamu dapat memanfaatkannya sama seperti brand, hanya saja untuk kolaborasi membuat dan mengisi konten sosial media bersama-sama. Itu penting, untuk menaikkan pamor kamu sebagai influencer.

Bagaimana? Coba Media Monitoring!

Share More
  • February 27, 2020
  • 0
  • 567
  • Social Media
  • More

Cara Atasi Bullying di Media Sosial

By Gerry Ardian

Bullying tidak hanya terjadi di dunia nyata, namun juga di dunia maya, bahkan keduanya menjadi hal yang dapat terjadi bersamaan. Media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook dan lainnya dapat menjadi tempat untuk mengolok-ngolok seseorang. Terkadang, bullying lewat media sosial lebih menimbulkan trauma psikis yang lebih parah daripada di dunia nyata. Korbannya dapat frustasi, dan berakhir sampai bunuh diri.

Efek negatif pada korban, diperkuat lagi jika komentar negatif tersebut, menggiring orang lain untuk berkomentar sama. Rasa malu pada korban bisa muncul, dan sehingga ia tidak percaya dengan dirinya. Ketika itu terjadi di kamu, kamu harus tahu apa yang kamu lakukan. Pada artikel kali ini, kami akan memberitahu, bagaimana mengatasi bullying di media sosial!

(1) Abaikan Saja

Ketika ada yang mengolok-ngolokmu di media sosial, rasanya kamu jengkel bercampur sedih. Rasanya, kamu ingin membalas komentar tersebut dan malah berdebat dengannya. Namun, jika itu terjadi, itu akan membuat “Hatters” semakin menjadi-jadi. Padahal, jika kamu diamkan, ia akan lelah sendiri.

(2) Simpan Bukti

Dengan fitur screenshot, pada gadget era sekarang, kamu dapat mengabadikannya. Bahkan dapat direkam dalam bukti video, untuk memperkuat bukti. Khususnya pada kalimat yang jelas-jelas membully, atau membahas hal yang tidak pantas di media sosial.

(3) Blokir

Serba salah memang, dalam merespon hatters. Ketika kita pikir didiamkan membuat ia pergi, malah terkadang sebaliknya. Namun, semua tahapan ini harus dicoba. Ketika hatters yang sama semakin menjadi-jadi, juga akun yang digunakan adalah palsu, itu menyulitkan kamu dalam mencari informasi seputar akun tersebut. Maka, sebaiknya kamu blokir saja. Jika ia membuat akun lain, kamu akan tahu jika itu adalah orang yang sama. Terlihat dari bahasan yang ia bahas, karena tidak akan jauh-jauh dari sebelumnya. Dengan cepat, kamu dapat memblokirnya lagi.

(4) Lapor Polisi

Orang yang melakukan bullying dan tidak berhenti, terlebih akun palsu yang dibuatnya tidak sedikit, lebih baik kamu laporkan saja ke pihak berwajib. Pihak berwajib dapat melacak akun tersebut, sehingga pelaku dapat ditemukan.

Biasanya korban dari bullying di media sosial ini, adalah seseorang yang memiliki banyak followers di media sosialnya. Jumlah pengikut tersebut, dapat menunjukkan jika mereka adalah orang yang terkenal. Namun, bukan berarti komentar pada media sosial tersebut selalu baik. Para pembully biasa juga disebut sebagai “Hatters”. Katakan saja, beberapa akun Instagram artis Indonesia, pasti kerap ditemui komentar negatif.

Kesimpulan

Namun, semua kembali lagi kepada kamu, apa kamu akan terus membiarkannya, atau serius untuk memperkarakannya. Berikut ini, salah satu contoh dari penghinaan terhadap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Postingan yang Menghina Walikota Surabaya

“Anjirrrr… asli ngakak abis… nemu foto sang kodok betina legendaris,” tulis akun Zikria Dzatil pada 16 Januari 2020 pukul 18.59 WIB

Namun, setelah masalah tersebut di proses oleh Polisi, pada akhirnya Risma memaafkan Zikria Dzatil. Itulah cara mengatasi bullying di media sosial, pernah punya pengalaman? Atau jika kamu ada posisi Risma, apa yang kamu lakukan? Tulis di kolom komentar ya!

Share More
  • February 24, 2020
  • 0
  • 672
  • Social Media, Tips
  • More

TikTok Dibully Atau Tren?

By Gerry Ardian

Hai, kamu yang baca tulisan ini pasti pernah, atau malah selalu memainkan TikTok? Setidaknya pernah mendengar namanya ya. Saat ini TikTok menjadi tren, karena video yang dibuat dengan aplikasi ini menarik. Dengan TikTok sebuah video dapat lebih terasa hidup, dengan fitur juga efek yang ada. Sehingga dapat mengekspresikan diri para penggunanya, tak jarang video-video dari TikTok menjadi tersebar dan viral di media sosial. Kebanyakan dari video tersebut menghibur dan lucu.

Dibully Bagaimana?

Sebelumnya, TikTok dikenal pada 2018 dengan salah satu penggunanya, Bowo Alpenliebe. Bowo sendiri disebut sebagai artis TikTok, karena dalam setiap video buatannya, Bowo menebar senyuman yang disukai oleh penggemarnya. Puncaknya, Bowo menjadi perbincangan netizen saat ia membuat acara meet & greet. Acara tersebut, dihargai 80 ribu sampai 100 ribu untuk satu tiketnya. Namun, para penggemar yang datang merasa kecewa dengan penampilan Bowo. Bowo terlihat tidak sesuai dengan apa yang ada di video TikTok nya.

Selain itu, Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sempat memblokir layanan Tik Tok di Indonesia, karena dianggap menyebarkan konten yang tidak baik untuk anak-anak. Karena kekecewaan penggemar Bowo, dan ditambah pemblokirannya, TikTok dicap alay oleh sebagian netizen.

Baca Juga: Perjalanan TikTok di Indonesia

“Dulu, citra TikTok dipakai oleh anak-anak alay. Dari situ kita belajar untuk memberikan edukasi terhadap anak-anak muda bagaimana menggunakan Tik Tok yang baik dan benar,” ujar Dina, Head Marketing Tik Tok Indonesia.

Namun kominfo, saat ini sudah tidak memblokir TikTok. Karena beberapa permintaan Kominfo, untuk TikTok dapat diakses lagi, sudah dipatuhi oleh TikTok.

Menjadi Tren

Saat ini, orang dari berbagai kalangan lebih banyak menggunakan TikTok. Bowo sendiri merespon hal tersebut, ia mengaku geli karena mengingat dulu ia dibully. Bowo saat ini tidak lagi bermain TikTok, karena wajahnya diblokir oleh TikTok.

“Kalau dilihat-lihat sih lucu aja ngakak dulu kan aku di-bully sekarang dia ngedownload main Tik Tok ya kan, aku udah kering dia baru nyebur,” kata Bowo.

TikTok terus berinovasi, lewat konten dan efek yang disediakan. Jika kamu mengikuti akun Instagram artis-artis Indonesia, beberapa dari mereka memposting Insta Story dengan watermark khas TikTok. Ini terjadi karena selain mereka mengupload dan membuat video di aplikasi TikTok, mereka juga membagikannya di Instagram. Ini memperlihatkan seberapa seru dan trennya penggunaan TikTok. Atau kamu juga percis seperti mereka?

Kita memang tidak pernah tahu apa yang terjadi dikemudian hari, termasuk apa yang kita katakan tentang TikTok. Maka dari itu, jika tidak ada yang kita sukai, berarti kita bukan target pasarnya. Tetap berpikir positif, dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi digital dengan bijak! Jangan saling membully, karena kadang, apa yang kamu bully malah buat kamu penasaran!

Share More
  • February 20, 2020
  • 0
  • 732
  • Social Media
  • More
Older posts

Our Popular Article

  • 3 Bentuk Analisis Media Sosial Untuk Mengukur Efektivitas Pemasaran

    14432 views
  • Apa itu Digital Marketing ? Kenali Sejarah dan Media Digital Marketing

    Apa itu Digital Marketing ? Kenali Sejarah dan Media Digital Marketing

    11829 views
  • Perjalanan Aplikasi Tik Tok di Indonesia

    11059 views
  • analysis

    Mengapa Kita Harus Menganalisis Konten di Media Sosial?

    10566 views

NoLimit Dashboard

Dapatkan Artikel Menarik Lainnya di Sini

Our New Articles

  • NLTalks009: PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE ALA VISVAL
  • Definisi Monitoring Media Sosial, Manfaat dan Pembagiannya
  • Apa Itu Monitoring, Manfaat, Serta Kelebihannya Untuk Bisnis

Footer Sidebar 2

Insert your widget on "Footer widget 2" sidebar in Apperrance > Widgets

Subscribe Here & Get Free Trial NoLimit Dashboard

Copyright © 2020 PT NL Indonesia - All Rights Reserved