• Home
  • Trending
  • Social Media Marketing
NoLimit Knowledge Center
NoLimit Knowledge Center
  • Home
  • Trending
  • Social Media Marketing

e-commerce

Kategori Konten Media Sosial E-Commerce yang Disukai Netizen

By Gerry Ardian

Saat ini, industri bisnis digital yang memiliki tingkat persaingan paling ketat adalah industri E-Commerce. Bisnis Market Place ini selalu bertambah hampir di setiap bulannya. Pada awalnya, industri E-Commerce ini bergerak dalam menyediakan lapak jual-beli yang disuguhkan secara online, di mana penjual ataupun pembeli bisa lebih efektif dan efisien dalam melakukan transaksi. Namun, dikarenakan persaingan yang sangat ketat, perusahaan yang bergerak di bidang E-Commerce dituntut untuk sekreatif mungkin agar bisa menarik minat dari masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi di lapak yang mereka sediakan.

Alhasil, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang E-Commerce ini menggunakan banyak cara lainnya untuk bisa menarik target pasar seperti membuat acara-acara, bekerja sama dengan instansi lain, membuat promo-promo khusus, membuat komunitas tersendiri dan masih banyak lagi. Salah satu cara lainnya yang cukup krusial dalam menarik hati masyarakat Indonesia adalah dengan menggunakan media sosial.

Akan tetapi, dari sekian banyak E-Commerce di Indonesia, ternyata tidak semua konten yang mereka buat di media sosial benar-benar disukai oleh masyarakat. NoLimit sendiri mencoba untuk memantau dan menganalisis perkembangan isu ini, dan pemantauan ini kami lakukan dengan mengambil 13 E-Commerce besar di Indonesia; JD.ID, Blibli, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, OLX, Lazada, Salestock, Mataharimall, Blanja, Elevenia, Zalora dan Bhinneka.

Kami memantau aktivitas E-Commerce tersebut pada media sosial Facebook, Twitter dan YouTube dengan jangka waktu 1 – 30 Juni 2018. Kami memantau 104 objek yang terdiri dari akun media sosial mereka di masing-masing platform, campaign dari masing-masing E-Commerce dan kata kunci dari E-Commerce tersebut. Pada statistic awal kami menemukan ada 333.170 data yang ditemukan dari pemantauan tersebut.

Dapatkan Hasil Analisis Selengkapnya

Pada artikel ini, kami akan berfokus pada performa setiap E-Commerce di masing-masing media sosial dan jenis-jenis konten seperti apa yang disukai oleh masyarakat Indonesia yang dibuat oleh 13 akun media sosial E-Commerce di Indonesia.

Performa Media Sosial Secara Keseluruhan

Dengan melakukan pemantauan tersebut, kami menemukan beberapa fakta menarik dari penggunaan media sosial oleh perusahaan-perusahaan E-Commerce. Ada 3 E-Commerce yang kami garis bawahi di sini, yaitu Blibli, Lazada dan juga JD.ID.

Secara keseluruhan Blibli merupakan E-Commerce yang paling aktif membagikan konten di media sosial mereka. Blibli telah membagikan 461 konten di seluruh media sosial mereka. Sedangkan Lazada merupakan E-Commerce dengan jumlah Followers tertinggi dibandingkan yang lainnya, yaitu dengan jumlah 25.686.384 Followers. Konten yang dibuat Lazada pun memiliki tingkat Virality paling tinggi yaitu dengan jumlah 1.176 Share.

Di sisi lain, JD.ID menjadi E-Commerce yang memiliki jumlah Like tertinggi, yaitu 588.358. Jumlah Engagement-nya pun menjadi yang tertinggi yaitu 588.581, dengan 2.843 rata-rata Engagement di setiap konten yang dibagikan.

Konten Media Sosial Facebook

Setelah membahas performa media sosial secara keseluruhan dari 13 E-Commerce tersebut, kali ini kami akan kupas secara rinci dari masing-masing media sosialnya. Pada media sosial Facebook, Tokopedia menjadi E-Commerce yang paling banyak membagikan konten mereka yaitu dengan jumlah 233 konten di bulan Juni.

Sedangkan Lazada merupakan E-Commerce yang memiliki jumlah Fans tertinggi yaitu 25.199.263 Fans, dan juga menjadi E-Commerce yang kontennya paling banyak dibagikan, yaitu dengan 973 Share. JD.ID kembali hadir yaitu sebagai E-Commerce dengan jumlah Like tertinggi, yaitu 588.152 dan menjadi E-Commerce yang memiliki rata-rata Engagement di setiap konten cukup tinggi yaitu 5.768 Engagement / Post.

Konten yang disukai oleh pengguna media sosial Facebook adalah konten dengan kategori Inspiration, lalu diikuti oleh konten Education dan juga Promotion. Sedangkan untuk waktu terbaik membagikan konten, pengguna Facebook menyukai konten dari E-Commerce yang dibagikan pada hari Senin, yaitu pada pukul 12 siang.

Baca juga artikel:  5 Jenis Konten Media Sosial yang Bisa Menunjang Pemasaran Bisnismu

Konten terbaik pada media sosial Facebook sendiri dibuat oleh JD.ID. Konten ini adalah konten Promotion di mana JD.ID memberikan Sale atau harga khusus dalam jangka waktu yang ditentukan. Terhitung sampai dengan 30 Juni 2018, konten ini mendapatkan jumlah 310.169 Engagement.

 

Konten Media Sosial Twitter

Sedangkan pada media sosial Twitter, Blibli menjadi E-Commerce yang paling aktif dalam membuat Tweet yaitu dengan 279 Tweet. Blibli juga menjadi E-Commerce yang memiliki jumlah pengikut tertinggi yaitu 474.778 Followers.

Sedangkan E-Commerce yang memiliki jumlah Engagement tertinggi di Twitter adalah Tokopedia dengan 866 Engagement. Tokopedia pun memiliki jumlah Favorite tertinggi di Twitter yaitu dengan 709 Favorite.

E-Commerce lainnya seperti Lazada menjadi E-Commerce yang memiliki jumlah Share tertinggi di Twitter yaitu dengan 203 Retweet. Selain itu, Lazada pun memiliki jumlah Engagement / Post yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya, yaitu 11. Kami memantau ada 10 konten terbaik yang dibagikan di media sosial Twitter, di mana 7 dari 10 konten tersebut dibagikan oleh Lazada. Hal ini lah yang membuat Lazada menjadi E-Commerce yang performanya paling baik di media sosial Twitter.

Berbicara tentang konten, audience dari ke-13 E-Commerce tersebut lebih menyukai konten dalam bentuk Inspiration, Conversation dan Entertainment. Lagi dan lagi, konten Inspiration menjadi pilihan utama E-Commerce untuk memancing Engagement dari audiens mereka di Facebook dan juga Twitter.

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisis kami, waktu yang paling baik untuk membagikan konten di Twitter adalah pada hari Senin, tepatnya yaitu pada pukul 10 pagi.

Konten terbaik di Twitter dibuat oleh E-Commerce Lazada. Konten ini dibuat dengan kategori Entertainment di mana dibuat dalam bentuk kuis yang berhadiah Voucher dari Lazada.

Yuhuuuu…ada voucher spesial untuk Lazadians nih! Tapi, sebelum pakai vouchernya, coba tebak dulu kode vouchernya yaaa! Siapa cepat dia dapat!

Ayooo bisa tebak nggak apa kode vouchernya???#LazadaID #TebakVoucher pic.twitter.com/EhcaxBnPnR

— Lazada (@LazadaID) June 25, 2018

Konten Media Sosial YouTube

Media sosial yang terakhir adalah YouTube. Seiring dengan perkembangan zaman, media sosial YouTube ini menjadi salah satu platform yang cocok digunakan sebuah perusahaan untuk memperkuat branding mereka di ranah dunia online. 9 dari 13 E-Commerce yang kami sebutkan sebelumnya sudah mulai aktif di media sosial YouTube ini.

JD.ID adalah E-Commerce yang memiliki pengikut paling banyak di YouTube yaitu dengan 297.776 Subscribers. Sedangkan Bukalapak menjadi E-Commerce yang paling serius untuk memanfaatkan YouTube sebagai media branding mereka. Bukalapak sangat aktif dalam membuat konten di YouTube dengan 37 video dan juga menjadi Brand yang memiliki jumlah Engagement tertinggi, yaitu 7.102 Like.

Berbicara perihal konten, Video Entertainment menjadi jenis konten yang paling disukai di Youtube, diikuti oleh konten Inspiration dan Education. Faktanya, 9 dari 10 konten E-Commerce terbaik di YouTube adalah konten Entertainment, dan 6 diantaranya adalah video yang dibuat oleh Bukalapak. Sedangkan waktu yang cocok untuk membagikan konten YouTube adalah pada hari Kamis, tepatnya pada pukul 9 pagi.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Bukalapak merupakan salah satu yang sangat serius membuat konten di media sosial YouTube ini. Konten E-Commerce terbaik di YouTube merupakan konten yang dibagikan ileh Bukalapak. Konten ini merupakan Web Series yang sengaja dibuat dengan tema bulan Ramadhan.

Konten media sosial bukanlah merupakan hal yang sepele. Kami pernah membahas tentang 5 jenis kategori konten media sosial yang bisa menunjang bisnis dari Brandmu. Akan tetapi, dalam ilmu Social Media Marketing, kita tidak diharuskan untuk membuat segala jenis kategori konten yang tersedia, melainkan membagikan konten yang bisa bermanfaat ke pada pembacanya dan memiliki unique value yang berhubungan dengan produk dari Brandmu. Hasil pemantauan konten yang disukai oleh audiens di industri E-Commerce ini bisa dijadikan acuan bagi teman-teman yang belum memiliki strategi matang di dunia media sosial.

Kami pun akan memberikan hasil laporan dan analisis lainnya dari berbagai macam industri secara gratis, di mana harapannya kita semua bisa belajar bersama dan mengoptimalkan media sosial dengan lebih baik dan menguntungkan.

Dapatkan Hasil Analisis Selengkapnya
Share More
  • August 13, 2018
  • 0
  • 2920
  • Social Media, Social Media Marketing
  • More

Simak Bagaimana E-Commerce Membangun Brand Community di Media Sosial

By Gerry Ardian

E-Commerce menjadi salah satu industri yang sedang hangat diperbincangkan di awal tahun 2018 ini. Selain nama-nama besar di Indonesia, seperti Lazada, Shopee, OLX dan yang lainnya, ternyata kini semakin banyak pendatang-pendatang baru yang bergerak di bidang E-Commerce ini. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang E-Commerce, tentu saja persaingan di industri ini akan semakin ketat, dan hal ini membuat perusahaan E-Commerce tersebut berlomba-lomba dalam merebut hati pelanggannya.

Penggunaan dan pengoptimalan media sosial menjadi salah satu senjata rahasia bagaimana industri ini bisa menggaet calon konsumen mereka dan mengubahnya menjadi konsumen yang setia. Bisa dipastikan semua E-Commerce besar di Indonesia menggunakan media sosial mereka dengan cukup baik, dimulai dari promo, kuis, informasi produk, informasi brand, sampai konten-konten yang bersifat hiburan berhasil mereka gunakan untuk menarik perhatian para pengguna media sosial.

Kami sendiri rutin memperhatikan perkembangan media sosial di Indonesia, terlebih lagi perkembangan bagaimana media sosial ini bisa digunakan untuk kebutuhan bisnis. Pada bulan Januari kemarin, kami memantau industri E-Commerce ini dan mencoba untuk menganalisis bagaimana mereka menggunakan media sosial, khususnya dalam membangun Brand Community di media sosial.

APA ITU BRAND COMMUNITY?

Brand Community ini adalah proses di mana sebuah Brand mengembangkan brand awareness mereka di media sosial sehingga membuat orang mau mengikuti media sosial mereka. Proses selanjutnya adalah proses perubahan yang dari semula hanya sebagai pengikut di media sosial menjadi pengikut yang setia dan aktif di setiap postingan yang dibuat. Hingga pada ujungnya pengikut ini akan menjadi komunitas tersendiri bagi masing-masing brand dan tentu saja dampak positifnya adalah meningkatkan penjualan dari brand tersebut.

E-Commerce Social Media Overview, January 2018

Komunitas ini menjadi sangat penting karena dengan adanya komunitas, setiap informasi yang diberikan oleh masing-masing brand akan lebih mudah tersampaikan, bahkan tersebar ke masing-masing target audience-nya.

BAGAIMANA CARA MEMBANGUN BRAND COMMUNITY?

Berkaca pada kesuksesan E-Commerce dalam membuat brand community, hal pertama yang harus dilakukan oleh teman-teman adalah membuat rencana distribusi konten dengan baik. Dalam hal ini, yang lebih difokuskan lagi adalah tipe-tipe konten yang ingin teman-teman sampaikan ke pada para pengguna media sosial. Bukan menjadi rahasia lagi bahwa dalam Content Marketing, kita harus menjual produk dengan cara soft selling dan membuat orang merasa sangat perlu untuk membeli produk Anda.

Teman-teman perlu membuat beberapa macam tipe konten, seperti konten yang membuat orang ingin berkomentar, konten yang bersifat edukasi, konten menghibur, konten inspirasi bahkan sampai konten yang berbentuk promosi atau kuis berhadiah. Tipe-tipe konten tersebut adalah tipe konten yang berhasil dilakukan oleh para E-Commerce besar di Indonesia dalam menggaet pengguna media sosial menjadi komunitas mereka.

E-COMMERCE BRAND COMMUNITY: TWITTER

Twitter masih menjadi pilihan utama para pegiat E-Commerce untuk berkomunikasi dengan komunitas mereka. Semakin banyak followers yang dimiliki, makin semakin besar pula kesempatan dalam membuat komunitas yang setia pada brand Anda.

Terhitung sampai bulan Januari 2018, Blibli menjadi E-Commerce yang memiliki followers terbanyak, yaitu 467,771, diikuti oleh Lazada 332,098 dan OLX 205,482. Di sini, kami tidak hanya memantau berapa jumlah pengikut dari sebuah brand, tetapi kami juga memantau bagaimana jumlah pengikut tersebut bisa berkembang dalam waktu satu bulan.

Di balik ketiga brand sebelumnya yang memuncaki posisi 3 besar dengan jumlah pengikut terbanyak, nyatanya perkembangan jumlah pengikut tercepat dalam waktu 1 bulan adalah Shopee dengan angka 4.88 %. Artinya, dalam jangka waktu 1 bulan tersebut, Shopee berhasil membangun komunitas mereka di media sosial Twitter lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan dengan brand E-Commerce lainnya. Selain Shopee, E-Commerce lainnya yang memiliki nilai Auidence Growth yang tinggi adalah JD.ID dengan 4.02% dan Tokopedia dengan 1.40%.

Hal lainnya yang kami pantau adalah bagaimana para E-Commerce membuat konten sekaligus pula dengan seberapa efektif konten-konten tersebut bisa menarik perhatian pengguna media sosial (Engagement). Pada media sosial Twitter, Blibli menjadi E-Commerce yang paling banyak membuat konten, yaitu dengan jumlah 331 Tweets, diikuti oleh Bhinneka dengan 161 Tweets dan Bukalapak dengan 158 Tweets.

Di sisi lain, Lazada memimpin dengan jumlah interaksi dan rata-rata interaksi terbanyak, 6,966 Retweet, 4,446 Favorite, 75 Average Retweet dan 48 Average Favorite.

Top Post Made Twitter E-Commerce bulan Januari ini adalah Tweet dari Tokopedia dengan jumlah 1,512 Engagement (Januari 2018). Konten ini berupa video dengan tipe edukasi dan merupakan bagian dari Campaign #MulaiAjaDulu.

Siapa bilang Darah Seni gak bisa mengalir dari Keluarga Ilmuwan? Yakin saja dengan caramu yang beda saat melihat indahnya dunia. Berani ikuti kata hati, berani beraksi lampaui mitos, dan mulai wujudkan mimpimu sendiri. Yuk #MulaiAjaDulu di Tokopedia! pic.twitter.com/Mj4Cwfe2BG

— Tokopedia (@tokopedia) January 16, 2018

E-COMMERCE BRAND COMMUNITY: FACEBOOK

Selain Twitter, ternyata Facebook pun masih sangat dioptimalkan oleh para pegiat E-Commerce pada bulan Januari 2018 ini. Untuk media sosial Facebook, Lazada menjadi E-Commerce yang memiliki pengikut terbanyak dengan jumlah 21,641,121 Fans, diikuti oleh OLX dengan 8,008,495 Fans dan Zalora 6,990,087 Fans.

Akan tetapi, pada bulan Januari kemarin, Audience Growth dari Shopee memiliki nilai paling tinggi di media sosial Facebook, dengan angka 12.54%, diikuti oleh Tokopedia dengan 9.28% dan JD.ID 8.50%.

Selain memiliki jumlah pengikut yang tinggi, ternyata Lazada pun sangat aktif dalam membagikan konten di media sosial Facebook dengan jumlah 273 Post Made. Bukan hanya aktif, konten yang dibuat oleh Lazada ini pun ternyata memiliki angka jumlah Engagement yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya, yaitu 6,753 Like dan 4,765 Share. Selain Lazada, E-Commerce lainnya yang juga aktif dalam membuat konten di Facebook adalah Blibli dengan 186 Post Made, dan Tokopedia dan juga SaleStock yang memiliki jumlah Post Made yang sama, yaitu 153.

Top Post Made E-Commerce di media sosial Facebook adalah konten yang dibuat oleh Lazada. Konten berisikan aktivasi #LazadaID dengan menebak warna Handphone Infinix Zero5. Konten ini bersifat promosi dan berhasil mendapatkan 681 Engagement.

E-COMMERCE BRAND COMMUNITY: INSTAGRAM

Lain hal dengan Twitter dan Facebook, penggunaan media sosial Instagram lebih berfokus pada pesan di dalam gambar dibandingkan dengan pesan yang disampaikan melalui tulisan. E-Commerce sendiri sangat aktif dalam membagikan konten melalui Instagram, baik itu konten yang ersifat promo, marketing atau bahkan hanya hiburan semata.

Shopee menjadi E-Commerce yang memiliki jumlah pengikut paling banyak dengan 601,518 pengikut, diikuti oleh Lazada dengan 517,499 pengikut dan SaleStock dengan 450,220 pengikut.

Akan tetapi, pertumbuhan pengikut atau Audience Growth yang paling tinggi ada pada Tokopedia dengan 7.92%, diikuti oleh JD.ID dengan 7.59% dan Lazada dengan 6.97%.

Berbicara tentang performa media sosial Instagram E-Commerce bulan Januari kemarin, Lazada adalah E-Commerce yang paling efektif dibandingkan yang lainnya. Lazada menjadi E-Commerce yang paling aktif dalam membuat Post dengan 129 Post Made, dan memiliki jumlah Like (270,380) dan rata-rata Like tertinggi (2,096).

Untuk Top Post Made Instagram di bulan Januari datang dari Tokopedia dengan 13,364 (Januari 2018) Engagement. Post Made tersebut berisikan ucapan tahun baru 2018.

E-COMMERCE BRAND COMMUNITY: YOUTUBE

Berbeda pula dengan jenis media sosial lainnya, YouTube lebih berfokus pada pesan di dalam sebuah video. Perusahaan-perusahaan E-Commerce di Indonesia cukup aktif dalam berkreasi membuat video di media sosial YouTube mereka. Bukan hanya digunakan untuk tujuan marketing, penggunaan media sosial YouTube ini pun sering digunakan untuk memperkenalkan kondisi internal dari sebuah brand.

JD.ID menjadi E-Commerce yang memiliki jumlah pengikut terbanyak saat ini. Terhitung pada bulan Januari kemarin, JD.ID memiliki 293,048 pengikut, diikuti oleh Bukalapak dengan 131,300 pengikut dan Lazada dengan 108,292 pengikut.

Akan tetapi, apabila berbicara tentang hal lain selain jumlah Audience, Bukalapak menjadi E-Commerce yang paling efektif dalam menggunakan YouTube. Bukalapak sendiri menjadi E-Commerce yang paling aktif membuat konten di YouTube dengan 29 Post Made, diikuti oleh Lazada dengan 10 Post Made dan Tokopedia dengan 8 Post Made.

Selain menjadi E-Commerce yang paling aktif di media sosial YouTube, Bukalapak pun berhasil membuat komunitasnya semakin besar di bulan Januari kemarin. Audience Growth dari Bukalapak adalah 13.36% , diikuti oleh SaleStock dengan 11.79% dan Shopee dengan 9.71%.

Bukalapak sendiri mendapatkan jumlah Like dan rata-rata Like tertinggi yaitu 2,962 Total Like dan 102 Average Like.

Top Post Made YouTube pada bulan Januari tentu saja datang dari Bukalapak. Post Made tersebut bersifat hiburan yang berisikan video acara Bukalapak, yaitu BukaMusik dengan Andra & The Backbone sebagai bintang tamu. Post Made ini berhasil mendapatkan 544 Engagement terhitung sampai akhir Januari 2018.

Pada akhirnya, dalam membangun Brand Community di media sosial, jumlah Audience saja tidak bisa menjadi faktor kesuksesan sebuah Brand dalam membangun komunitas. Parameter lainnya yang harus diperhatikan adalah perihal konten. Dalam hal ini, pembuatan konten harus bisa membangun nilai Engagement yang tinggi, sehingga komunitas yang sudah dibuat bisa terus berkembang.

Setelah mengetahui konten apa yang ingin didistribusikan melalui media sosial, perhitungan Audience Growth pun perlu diperhatikan. Parameter keberhasilan dalam membangun Brand Community di media sosial adalah keefektifan konten yang dibuat sehingga bisa membuat pembaca menjadi pengikut setia dari media sosial tersebut.

Dengan sudah kuatnya Brand Community sebuah perusahaan, hal ini bisa lebih memudahkan dalam mendistribusikan sebuah informasi dalam konten di media sosial. Informasi yang disampaikan akan lebih mudah untuk tersebar dan tentu saja hal ini bisa bermanfaat dalam menambah jumlah konsumen dari produk yang ditawarkan.

Selain menganalisis perihal Brand Community di industri E-Commerce, kami pun melakukan analisis lebih dalam perihal bagaimana Campaign yang dibuat di media sosial bisa berhasil dan meningkatkan ROI dari E-Commerce tersebut. Bagi teman-teman yang ingin tahu lebih jauh perihal hasil analisis NoLimit terhadap E-Commerce di bulan Januari 2018 ini, teman-teman bisa ikuti tautan di bawah ini. Teman-teman bisa mendapatkan laporan dan hasil analisis tersebut secara gratis, dan tentu saja harapan kami hasil analisis tersebut bisa bermanfaat bagi teman-teman.

FREE SOCIAL MEDIA REPORT
Share More
  • February 16, 2018
  • 0
  • 3982
  • Social Media, Social Media Marketing
  • More

4 Poin Penting Meningkatkan Brand Awareness

By Gerry Ardian

Dunia digital telah berkembang dengan cepat. Kehadiran dunia digital telah mempengaruhi perilaku gaya hidup masyarakat ke arah gaya hidup modern. Hal tersebut bisa kita jumpai dengan adanya pergeseran perilaku konsumtif dari tradisional ke arah modern. Jika dahulu, kita senang untuk pergi berbelanja ke beberapa tempat pasar swalayan maupun pasar tradisional, maka saat ini orang cenderung senang untu beberlanja melalui perangkat smartphone. Hal tersebut yang menyebabkan pertumbuhan di sektor ekonomi mengalami peningkatan, karena orang-orang tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk berbelanja. Akhrnya, pola konsumsi masyarakat pun akan meningkat.

Dengan adanya perkembangan ekonomi digital saat ini, lantas membuat beberapa individu maupun kelompok mengambil langkah inovasi bisnis dengan membuat toko online atau E-Commerce. E-commerce sendiri memang di rancang dengan tujuan untuk mengakomodir segala bentuk kebutuhan pokok masyarakat. Hal inilah yang nantinya akan mempengaruhi pergeseran belanja offile ke arah belanja online.

Tak khayal, di awal kemunculan E-Commerce, animo masyarakat pun cukup besar. Saat ini orang-orang dengan senangnya berbelanja melalui website-wbeiste E-Commerce. Belum lagi dengan banyaknya promo yang ditawarkan jelas akan menarik perhatian orang untuk berbelanja online. Melihat peluang tersebut akhirnya membuat segelintir orang pun mulai berusaha menciptakan E-Commerce baru.

Hal tersebut bisa kita jumpai dengan bermunculannya E-Commerce dengan promo-promo yang bervariatif. Dampaknya, daya saing pun akan meningkat diantara kompetitor. Perang harga dan promo selalu menjadi andalan untuk menarik hati pelanggan. Belum lagi dengan beragam iklan E-Commerce yang menghiasi setiap kota dan media dengan membawa pesan promosi yang berbeda-beda. Begitu juga di media sosial, seluruh campaign pun disebar luaskan melalui slot iklan di berbagai media sosial.  Walaupun harus menghabiskan budget promosi yang sangat besar, jelas tidak membuat mereka menghentikan langkah untuk melakukan “pembakaran uang”.

Lalu, Apa Tujuan Mereka Melakukan Promosi Secara Masif?

Sebagian orang pun banyak yang bertanya-tanya mengenai tindakan promosi yang dilakukan setiap E-Commerce. Jika kita analisis lebih dalam, pada dasarnya mereka mempunyai tujuan yang lebih jauh dari hanya sekedar “menjual” produk. Layaknya sebuah brand pada umumnya, mereka pun memiliki prioritas utama untuk mengembangkan brand dibanding fokus pada transaksi penjualan semata. Fungsinya adalah untuk menciptakan mindset yang positif di kalangan masyarakat terhadap brand tersebut. Ketika orang telah memiliki mindset yang positif, tentu akan membuat orang-orang terus menggunakan brand tersebut untuk berbelanja setiap saat. Orang-orang akan beranggapan bahwa brand tersebut sangat dipercaya untuk melakukan transaksi online, misalkan karena brand tersebut menyediakan barang yang berkualitas, memiliki pelayanan yang baik maupun transaksi yang aman.

Pada dasarnya, hampir seluruh E-Commerce pun memiliki tujuan mindset yang serupa yaitu menumbuhan kepercayaan konsumen dalam menggunakan produk E-Commerce. Untuk itu, salah satu cara untuk mendominasi kompetitor lainnya adalah dengan menciptakan brand awareness yang tepat.

Pentingnya Brand Awareness di Media Sosial

4 Poin Penting Meningkatkan Brand Awareness

4 Poin Penting Meningkatkan Brand Awareness

Meningkatkan kesadaran sebuah brand (brand awareness) terhadap pengguna di media sosial merupakan hal yang paling mendasar untuk membuat sebuah brand itu tumbuh dan unggul. Seiring berjalannya waktu, melalui tindakan brand awareness yang tepat brand pun akan semakin dipercaya oleh pengguna dan berdampak pada meningkatnya transaksi penjualan di media sosial.

Membangun brand awarness sejatinya membutuhkan proses waktu yang tidak sebentar. Perlu adanya strategi yang tepat untuk memberikan hasil yang maksimal. Setelah membuat strategi yang tepat, selanjutnya kita harus memantau perkembangan strategi tersebut melalui parameter keberhasilan yang sesuai. Sehingga, kita bisa menentukan apakah strategi tersebut berhasil atau tidak dalam meningkatkan brand awareness.

Bicara mengenai parameter keberhasilan, ada beberapa indikator keberhasilan yang mampu menentukan posisi brand awareness di media sosial yaitu jumlah audience dan engagement rate. Selain itu, untuk melihat indikator reputasi brand di media sosial, kita bisa melihat berdasarkan nilai sentimen dan total talk yang dimiliki dari setiap brand.

Sebagai contoh dari analisis brand awareness, berikut ini  kami sajikan beberapa analisis terkait brand awareness terhadap E-commerce di Indonesia berdasarkan hasil pantauan pada tanggal 26 November sampai 2 Desember 2017:

Audience

4 Poin Penting Meningkatkan Brand Awareness

4 Poin Penting Meningkatkan Brand Awareness

Audience merupakan objek terpenting dalam brand awarness di media sosial. Jumlah audience akan menentukan jumlah interaksi yang terjalin secara organik maupun non-organik. Walaupun saat ini telah hadir iklan di media sosial untuk menjangkau audience non-organik, namun kehadiran audience secara organik akan jauh memberikan kontribusi lebih besar dalam meningkatkan interaksi dan kepercayaan. Hal ini disebabkan karena di dalam audience organik berisi orang-orang yang secara sadar untuk mengikuti brand tersebut dengan istilah follower.

Jika kita mengacu pada perolehan audience terbanyak di masing-masing E-commerce, Lazada merupakan E-commerce dengan audience terbanyak di Indonesia. Total perolehan audience Lazada di bererapa platform media sosial adalah sebanyak 20,931,649. Angka tersebut di dominasi oleh media sosial Facebook dengan perolehan audience sebanyak 20,115,006. Perolehan audience tersebut cukup membuat Lazada populer dikalangan masyarakat pengguna media sosial di Indonesia.

Growth Audience

4 Poin Penting Meningkatkan Brand Awareness

4 Poin Penting Meningkatkan Brand Awareness

Ketika sebuah strategi brand awareness dijalankan, maka indikator keberhasilan selanjutnya adalah yang bisa dilihat adalah melalui pertumbuhan audience dari periode ke periode. Dari berbagai E-commerce yang ada saat ini, kami melirik e-commerce JD.ID dengan pertumbuhan audience tertinggi. Hal tersebut terlihat dengan meningkatnya perkembangan audience sebesar 4.88 % dengan total audience terakhir yaitu 842,357. Sebagai pendatang baru di dunia E-commerce, JD.ID memiliki konsep bisnis yang cukup menarik untuk meningkatkan kepercayaan audience. Terbukti dengan slogan #DijaminOri yang menyebabkan brand tersebut cukup dikenal sekaligus menepis isu-isu negatif yang berkembang di dunia E-commerce. .

Engagement Rate & Talk

Selain nilai engagement rate yang tinggi, Shopee pun memiliki total talk yang lebih tinggi dibandingkan E-Commerce lainnya, selain itu total talk yang dimiliki Shopee adalah sebanyak 25,060.

Nilai Sentimen

4 Poin Penting Meningkatkan Brand Awareness

4 Poin Penting Meningkatkan Brand Awareness

Setelah memantau beberapa poin di atas, poin terakhir yang menjadi indikator suksesnya brand awareness sebuah perusahaan adalah nilai sentimen. Pada poin ini, total tolk yang tinggi di poin-poin sebelumnya bisa saja malah menjadi sebuah malapetaka untuk sebuah brand apabila sentimen dari setiap percakapan bermuatan negatif.

Dalam hal ini, Lazada memiliki nilai sentimen tertinggi. Terbukti dengan total perolehan sentimen sebanyak +93.11 % yang menandakan bahwa brand tersebut sangat populer dan memiliki sentiment positif di mata mayoritas audience. Hal tersebut dikarenakan jenis konten yang mampu memancing interaksi dengan percakapan-percakapan yang positif, seperti kuis, infografis maupun informasi lainnya.

Kesimpulan

Melihat trend bisnis digital saat ini, nampaknya E-commerce di Indonesia sudah sadar betul akan pentingnya brand awareness dan brand reputation di media sosial. Mengacu pada 4 poin penting di atas, rupanya para E-Commerce telah membuktikan pentingnya brand awareness di media sosial. Hal tersebut bisa dilihat melalui angka-angka analisis yang bermuatan positif. Dengan demikian, melalui indikator keberhasilan di atas, di harapkan mampu memberikan analisis yang tepat bagi brand untuk terus mengembangkan strategi brand awareness di media sosial.

Free Trial NoLimit Dashboard
Share More
  • December 8, 2017
  • 1
  • 2893
  • Social Media Marketing
  • More

Mengenal Strategi E-Commerce dalam Meningkatkan Interaksi di Instagram

By Gerry Ardian

Pemasaran E-Commerce di internet kini sudah menjadi sebuah tren ekonomi di dunia digital. Gaya berbelanja tradisional yang menguras waktu sudah dianggap tidak efisien untuk manajemen waktu yang dimiliki. Sehingga, kini mayoritas orang-orang tak perlu keluar rumah dan menyita waktu untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan. Fenomena tersebut sudah mulai menyebar di Indonesia, seiring berkembang pesatnya penggunaan internet di semua kalangan masyarakat. Dengan demikian, para pelaku bisnis pun mulai menciptakan pasar online (E-Commerce) yang diharapkan bisa membantu orang-orang membeli produk yang dibutuhkan di Internet.

Setelah tren tersebut berlanjut, saat ini E-Commerce terus bermunculan dengan pesatnya. Hal tersebut bisa disadari dengan maraknya iklan-iklan E-Commerce yang sudah masuk ke dalam iklan televisi, di papan iklan, dan di semua media iklan lainnya. Kendati demikian, rupanya pelaku bisnis E-Commerce tidak mengesampingkan media sosial sebagai media promosi dan pengembangan branding mereka. Dengan alasan, media sosial bisa menjadi pasar yang besar untuk orang-orang yang aktif di media sosial. Oleh karena itu,di media sosial para E-Commerce tak kalah gencar menawarkan promo-promo menarik yang memancing pengguna untuk mengunjungi dan membeli produk yang mereka tawarkan.

Dari sekian E-Commerce yang ada di Indonesia,rupanya, masing-masing diantara mereka memiliki strategi yang berbeda-beda terkait mengembangkan brand di media sosial. Khususnya di instagram, setiap E-Commerce memiliki strategi yang cukup prinsipal untuk mengembangkan brand mereka masing-masing. Untuk mengetahui strategi yang mereka terapkan,kita bisa mengenalinya dari 3 E-Commercer B2C ( Business to Customer ) ternama di Indonesia, diantaranya:

LAZADA


Kita tahu, LAZADA menggarap semua sektor penjualan di website mereka. Saat ini, Lazada memiliki follower sebanyak 359 ribu follower. Jumlah ini cukup besar dibanding akun instagram E-Commerce lainnya. Pada bagian deskripsi, mereka mencantumkan akun resmi media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter. Hal ini dimaksudkan agar orang-orang bisa dengan mudah mengikuti akun resmi lainnya di media sosial.

Selain itu, mereka mencantumkan jargon E-Commerce mereka yaitu Gratis ongkir,+COD + 100% Asli= Belanja Itu Gak Ribet. Dalam hal ini, harapannya hal tersebut mampu meningkatkan kepercayaan konsumen di kala kejenuhan konsumen terhadap penipuan dalam transaksi jual beli online. Dan di akhir kalimat, mereka pun mencantumkan short url yang akan mengarah langsung ke halaman promo website mereka.

Dari segi struktur konten, Lazada memilih untuk membuat konten yang friendly untuk pengguna dengan tidak memberikan konten yang bermuatan promosi atau jualan. Terlebih, kunci andalan dari strategi yang dipilih lazada adalah dengan membuat kuis give away. Konten dengan bermuatan kuis dipercaya bisa meningkatkan interaksi pengguna dengan brand karena ketertarikan orang untuk mengikuti kuis tersebut. Salah satu keberhasilan kuis yang dibuat adalah seperti di bawah ini :


Bisa kita lihat, postingan tersebut mendapatkan hampir 1300 like dan 1500 comment. Yang mana diantaranya adalah orang yang tertarik untuk mengikuti kuis give away tersebut. Menariknya, salah satu syarat yang sering dilakukan oleh pembuat kuis adalah keharusannya untuk mem-follow akun mereka. Dengan demikian, akun tersebut akan mendapatkan rich engagement dari kuis tersebut. Walaupun, pada dasarnya mereka mengikuti akun tersebut karena ingin memenangi kuis. Namun, orang akan mengingat brand tersebut terus menerus hingga akhirnya orang tertarik dengan brand itu sendiri.

Selain itu, strategi menarik lainnya adalah konsistensi jadwal kuis yang diselenggarakan. Dalam postingannya, mereka membuat hashtag #RabuMain sebagai jadwal mingguan mereka untuk memberikan kuis. Hal tersebut sangat penting dilakukan agar orang-orang selalu memperhatikan akun tersebut untuk bisa mengikuti kuis kembali. Efek terbaiknya adalah mereka bisa memanfaatkan jadwal rutin tersebut untuk sesekali memberikan penawaran atau promo yang menarik. Alhasil, postingan mereka akan selalu dilihat dan dibaca oleh pengguna yang setia mengikuti akun mereka setiap harinya.

BLANJA.COM


E-commerce yang didirikan pada tahun 2012 memiliki follower sekitar 54,8 ribu. Mereka menggunakan logo mereka sebagai foto profil utama. Dalam deskripsinya, mereka menyematkan jargon mereka Jelajahi lebih dari 500 juta produk pilihan. Lalu, mereka memberikan hashtag brand mereka, yaitu #BLANJATanpaBatas. Hashtag tersebut saat ini memiliki sekitar 1042 posting. Selain itu, mereka memilih untuk mencantumkan nomor telepon dan E-Mail dibandingkan akun media sosial. Dan diakhir deskripsi, mereka pun menyematkan link promo mereka.


Dari strategi content, Blanja.com sering memposting foto yang berkaitan dengan produk yang dijual dan hanya memberikan link url eksternal di Instagram.Karena terkesan seperti melakukan penjualan langsung maka, dari beberapa postingan yang kami pantau, sangat sedikit interaksi yang terjadi di setiap postingannya. Adapun diantara postingan lainnya, salah satu posting yang mendapatkan interaksi terbanyak adalah berasal dari konten kuis give away yang selalu di incar oleh pengguna Instagram. Namun, untuk konten dengan tipe kuis, Blanja.com memilih untuk memuat kuis di hari-hari tertentu atau bersifat game setiap minggunya.

BLIBLI


Lain hal dengan BliBli, E-commerce yang memiliki 113 ribu follower ini memilih untuk membuat konten dengan konsep yang sederhana. Dalam foto profil, mereka memasang logo utama dari BliBli. Selain itu, kesederhanaan konten juga terlihat dari deskripsinya di Instagram. Mereka hanya menyematkan jargon, BIG CHOICES BIG DEALS dan juga link promo mereka.

Dari segi strategi konten, umumnya mereka memposting foto yang terkait dengan produk yang disediakan. Jika dipantau, konten seperti itu justru kurang mendapatkan interaksi baik itu talk maupun like. Dengan demikian, di beberapa minggu terakhir mereka hanya memposting foto acara yang sedang berjalan dengan model split photo grid. Namun, keberadaan kuis tetap di jalankan dengan hadiah voucher atau barang yang d hadiahkan.


Kelebihan kuis yang mereka lakukan adalah syarat kuis yang sangat unik. Dengan demikian, tingkat interaksi dan engagement mereka akan naik secara signifikan dari konten berbentuk kuis tersebut. Namun, bagi para pencari kuis, hal tersebut bukanlah syarat yang berat, seperti :

Ketentuan yang diterapkan adalah wajibnya pengguna untuk mengajak 2 orang untuk follow akun instagram BliBli dan memberikan like di 5 postingan terakhir. Walaupun syarat yang diterapkan cukup banyak, namun, interaksi yang diharapkan pun terwujud. Hasilnya, postingan tersebut mendapatkan top like dengan jumlah like 1.197 dan 462 komentar.Belum lagi penambahan engagement kepada akun tersebut, di mana akan menjadi sebuah peluang besar untuk mengembangkan brand mereka.

Dari 3 contoh E-commerce diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa strategi marketing yang mereka terapkan bertujuan untuk mengembangkan brand melalui media sosial Instagram. Dari sini kita bisa memanfaatkan trik mereka untuk meningkatkan interaksi bisnis Anda dan menarik orang yang tertarik dengan kategori bisnis Anda. Oleh karena itu, dalam penilaian kami, ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan di akun bisnis Anda, diantaranya :

MEMBUAT KUIS/GAMES SECARA RUTIN


Kuis atau games sudah menjadi strategi ampuh untuk meningkatkan interaksi, mengembangkan brand dan meningkatkan engagement. Kuis ataupun games yang berjalan rutin setiap minggunya jauh akan lebih menarik minat orang untuk mengikuti aktivitas di akun kita. Anda bisa menerapkan games secara rutin tersebut dengan membuat hashtag unik. Hal itu perlu dilakukan agar orang-orang dimudahkan apabila ingin memantau aktivitas di akun Instagram Anda. Terkait teknisnya, memang perlu ada sesuatu yang dikeluarkan sebagai hadiah. Namun, Anda bisa memberikan hadiah yang sederhana saja untuk dijadikan hadiah dari sebuah kuis.

SERTAKAN FOLLOW, LIKE DAN TAG DI SETIAP KUIS / GAMES

Strategi ini dinilai sangat ampuh untuk meningkatkan engagement dan impression di akun instagram Anda. Anda bisa menyertakan syarat wajib untuk mengikuti akun Anda ketika mereka ingin mengikuti kuis yang Anda buat. Perlu diketahui, fungsi games/kuis dalam setiap akun bertujuan untuk meningkatkan interaksi, bukan sekedar membagikan hadiah saja. Oleh karena itu, games yang Anda buat harus diikuti oleh pengguna media sosial sebanyak –banyaknya. Manfaatnya, ketika follow, like dan tag tersebut diterapkan, maka Anda akan mendapatkan gelombang interaksi yang cukup pesat, seperti contoh di bawah ini :


Dari ilustrasi diatas, ketika games/kuis tersebut diikuti oleh banyak orang, maka hal ini memungkinkan orang-orang lainnya untuk turut mengikuti games tersebut. Untuk menerapkan ilustrasi diatas, disarankan menggunakan games yang tidak terlalu sulit untuk dilakukan atau membuat kuis yang memang memiliki hadiah yang cukup besar. Intinya, semakin besar yang mengikuti games yang Anda buat, maka semakin besar follower organik yang akan didapat, dan semakin besar pula jumlah engagement yang akan diperoleh.

BUATLAH GAMES/KUIS YANG SESUAI DENGAN BRAND ANDA

Hal lainnya yang harus diperhatikan dalam setiap games adalah tujuan untuk mengembangkan brand Anda. Artinya, tidak semua games atau kuis bisa diterapkan di dalam brand Anda. Hal tersebut dimaksud agar orang yang mengikuti Anda adalah orang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan brand yang Anda miliki. Misalnya, jika brand Anda adalah produk-produk teknologi, maka Anda bisa membuat kuis yang berkaitan dengan dunia produk-produk teknologi.

Dengan demikian, ketika orang tahu bahwa brand Anda memiliki ketertarikan yang sama, maka orang-orang pun akan dengan senang hati mengikuti akun Anda.Setelah itu, Anda bisa memasukkan konten-konten lainnya yang sesuai dengan Brand Anda. Pada akhirnya, pengikut Anda akan sangat nyaman melihat konten Anda dan jika hal tersebut berlangsung terus menerus, maka tidak bisa dipungkiri sewaktu-waktu orang akan membeli produk Anda.

KESIMPULAN

Dengan demikian, media sosial memang menjadi daya pikat dalam pemasaran digital. Kehadiran konten memang menentukan perkembangan brand dan juga mempengaruhi peningkatan penjualan. Namun, tidak semua strategi marketing di dunia nyata bisa diterapkan langsung di media sosial. Orang akan jenuh jika mendapati beranda mereka dipenuhi hanya dengan iklan. Oleh karena itu, kuis atau games bisa dijadikan sebagai senjata rahasia untuk mengembangkan brand, walaupun untuk sementara efeknya hanya sekedar meningkatkan interaksi semata di social media. Akan tetapi, interaksi yang berjalan setiap harinya akan meningkatkan ketertarikan orang terhadap brand yang Anda miliki.

Share More
  • August 23, 2017
  • 0
  • 2907
  • Social Media
  • More

Our Popular Article

  • 3 Bentuk Analisis Media Sosial Untuk Mengukur Efektivitas Pemasaran

    14477 views
  • Apa itu Digital Marketing ? Kenali Sejarah dan Media Digital Marketing

    Apa itu Digital Marketing ? Kenali Sejarah dan Media Digital Marketing

    11863 views
  • Perjalanan Aplikasi Tik Tok di Indonesia

    11203 views
  • analysis

    Mengapa Kita Harus Menganalisis Konten di Media Sosial?

    10605 views

NoLimit Dashboard

Dapatkan Artikel Menarik Lainnya di Sini

Our New Articles

  • NLTalks009: PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE ALA VISVAL
  • Definisi Monitoring Media Sosial, Manfaat dan Pembagiannya
  • Apa Itu Monitoring, Manfaat, Serta Kelebihannya Untuk Bisnis

Footer Sidebar 2

Insert your widget on "Footer widget 2" sidebar in Apperrance > Widgets

Subscribe Here & Get Free Trial NoLimit Dashboard

Copyright © 2020 PT NL Indonesia - All Rights Reserved