• Home
  • Trending
  • Social Media Marketing
NoLimit Knowledge Center
NoLimit Knowledge Center
  • Home
  • Trending
  • Social Media Marketing

Content Marketing

Perbandingan Kualitas & Kuantitas Konten Marketing yang Harus Diketahui

By Gerry Ardian

Berbicara mengenai pemasaran bisnis di dunia digital, tentu kita juga harus berbicara mengenai konten marketing. Konten marketing sendiri adalah sebuah bentuk material marketing yang biasanya berbentuk gambar atau video yang dilengkapi dengan tulisan tambahan untuk memperjelas maksud dari material yang digunakan tersebut. Namun, konten marketing sendiri sebenarnya tidak serta-merta memberikan informasi yang bersifat promo, ada beberapa jenis konten marketing yang biasa digunakan dalam bentu pemasaran digital. Untuk pembahasan lebih lanjut terkait jenis-jenis konten yang biasa digunakan dalam pemasaran digital, teman-teman bisa baca artikel selengkapnya di artikel kami lainnya.

  • 5 Jenis Konten Media Sosial untuk Menunjang Pemasaran Bisnismu
  • Kategori Konten Media Sosial E-Commerce yang Disukai Netizen
  • Mengukur Kualitas Konten Berdasarkan Engagement di Media Sosial

Jauh sebelum ada dunia digital, bisnis konvensional mengandalkan bahasa verbal secara langsung untuk memperkenalkan sebuah produk atau layanan jasa ke pada target market mereka. Sedangkan setelah hadirnya media digital, pemasaran  bisnis mulai berubah dengan menggunakan konten untuk menghubungkan sebuah bisnis perusahaan dengan target market mereka.

Penggunaan konten sendiri bisa digunakan di berbagai media, contohnya seperti konten di dalam blog yang dibuat dalam bentuk artikel, konten media sosial, video marketing atau bahkan sampai konten yang dibuat melalui media Email. Pertanyaan yang sering muncul adalah seberapa banyak konten harus dipublikasikan oleh sebuah brand dalam satu bulannya. Beberapa brand mementingkan kuantitas yang besar untuk bisa memproduksi konten marketing. Akan tetapi ada pula Brand yang tidak terlalu mementingkan kuantitas, tetapi lebih memikirkan kualitas dalam membuat konten marketing.

Dalam artikel ini, saya akan membahas mengenai beberapa hal yang harus kalian ketahui terkait kuantitas dan kualitas konten marketing.

Pengaruh Kuantitas Konten terhadap Marketing.

Salah satu kanal yang sangat penting di dalam bisnis di dunia digital adalah Google. Seluruh pegiat bisnis di dunia berlomba-lomba untuk menjadi urutan pertama di mesin pencarian online Google, terlebih lagi menjadi urutan pertama pada kata kunci yang berhubungan dengan bisnis yang sedang kalian jalani.

Salah satu manfaat dari membuat konten dengan kuantitas yang tinggi adalah potensi yang akan terekam oleh Google. Semakin banyak kata kunci muncul di dalam sebuah konten, makan akan semakin tinggi juga konten tersebut akan dibaca oleh mesin pencarian Google. Dalam strategi SEO (Search Engine Optimization), penekanan kata kunci yang kalian pilih di dalam sebuah konten merupakan cara termudah untuk meningkatkan urutan bisnis Anda di dalam mesin pencarian. Semakin banyak konten yang kalian buat, makan semakin tinggi juga organik traffic yang akan dihasilkan. Semakin tinggi traffic yang dihasilkan, tentu saja akan semakin tinggi pula potensi Leads yang akan didapatkan.

Pengaruh Kualitas Konten terhadap Marketing

Di sisi lain, untuk membuat konten yang berkualitas kita membutuhkan waktu yang cukup lama. Tuntutan untuk bisa membuat konten dengan kuantitas yang tinggi, namun harus tetap memiliki kualitas yang sangat baik terkadang membebani kita dalam menghasilkan konten marketing yang optimal.

Fokus pada konten yang berkualitas tentu akan berpengaruh terhadap jumlah konten yang dihasilkan. Hal ini pun tentu akan berpengaruh terhadap organik traffic yang kita bicarakan di Sub-bab sebelumnya. Organic Traffic yang dihasilkan akan lebih sedikit, dan tentu saja Leads yang dihasilkan pun akan lebih sedikit.

Akan tetapi, konten berkualitas pun memiliki pengaruh penting pada pergerakan marketing bisnis kalian. Konten marketing yang memiliki kualitas tinggi bisa menghasilkan dan membuat image yang baik terhadap bisnis kalian. Impresi yang didapatkan oleh target market akan positif dan lebih mudah melekat di ingatan mereka. Alhasil, brand atau produk kalian pun akan menjadi top of mind yang ada di kepala pembaca ketika membicarakan industri yang dekat dengan bisnis yang teman-teman sedang jalani.

Solusi dalam Membuat Konten Marketing

Kualitas dan kuantitas di dalam sebuah konten sebenarnya bukanlah sebuah opsi yang harus dipilih. Kombinasi dari kedua harus bisa diracik dengan baik sehingga bisa terjalin hubungan yang baik antara kualitas dan kuantitas. Tujuan yang dituju oleh konten marketer adalah menghasilkan konten yang disukai oleh mesin pencarian, yaitu dengan kuantitas konten yang tinggi dan menghasilkan konten yang disukai oleh target market secara langsung, yaitu dengan kualitas konten yang tinggi. Untuk prioritasnya sendiri, semua kembali ke tujuan awal dari bisnis teman-teman semua.

Sebagai pembuat konten marketing, kalian harus bisa membuat sebuah konten pillar di mana kalian diharuskan bisa membuat strategi yang realistis terkait memproduksi sebuah konten. Pikirkan jenis-jenis konten apa saja yang akan diproduksi, jumlah konten, kualitas konten dan tentu saja semua hal itu harus diseragamkan dan disesuaikan dengan tujuan awal dari penggunaan konten marketing itu sendiri.

Share More
  • April 30, 2019
  • 0
  • 1718
  • Social Media Marketing
  • More

Mengoptimalkan Penjualan dengan Menganalisis Konten

By Gerry Ardian

Dalam pembahasan Social Media Monitoring 101 pekan lalu, kami telah memaparkan beberapa poin terkait Market Research. Dimulai dari pengertiannya, cara melakukannya sampai manfaat yang didapat dari metode Market Research ini. Kali ini, kami akan membahas poin selanjutnya, yaitu Content Analysis atau memantau dan menganalisis konten yang sudah kalian buat, khususnya di media sosial. Di sini kami mencoba untuk memberi pendekatan yang sangat mudah dengan beberapa poin, yaitu:

  1. Mengapa Berjualan di Media Sosial?
  2. Apa itu Content Marketing?
  3. Mengapa harus menganalisis konten?
  4. Bagaimana cara menganalisis konten?
  5. Bagaimana analisis ini berdampak pada peningkatan penjualan?

Mengapa Berjualan di Media Sosial?

Menurut unggahan The Next Web pada bulan April kemarin, Indonesia hampir selalu masuk 5 negara teratas dengan jumlah pengguna media sosial terbanyak di dunia. Kurang lebih, Indonesia menyumbangkan 140 juta pengguna Facebook dan 56 juta pengguna Instagram. Terlebih lagi, Jakarta merupakan ibu kota paling aktif sedunia dalam berkomentar di Twitter.

Seiring dengan angka pengguna media sosial yang semakin tinggi di Indonesia, maka semakin tinggi juga pergeseran market di dunia bisnis di Indonesia. Target market yang dulu harus kita cari dengan cara bertemu secara langsung, kini bisa temui secara digital.

Pergeseran ini pun mempengaruhi, secara psikologi, para konsumen di mana mereka pun lebih menyukai mencari sebuah produk yang dilakukan secara online. Hal-hal ini lah yang memicu munculnya metode Social Media Marketing. Metode ini memanfaatkan media sosial sebagai jembatan antara sebuah Brand dengan target-target konsumen yang diharapkan oleh Brand tersebut.

Apa itu Content Marketing?

Lalu bagaimana penggunaan media sosial ini bisa optimal dalam menghubungkan sebuah Brand dengan target konsumen mereka? Jawabannya adalah dengan bantuan Content Marketing. Konten di sini bukan hanya dalam bentuk tulisan, tetapi juga meliputi gambar dan juga video yang disajikan.

Konten yang disajikan di sini diharuskan bisa membuat pembaca merasa butuh dengan produk yang kita tawarkan. Untuk mencapai tahap tersebut, kita harus melewati beberapa proses.

Tahapan awalnya adalah dengan melakukan Market Research, seperti yang sudah kami jelaskan di artikel sebelumnya. Setelah mengetahui siapa saja target konsumen kita di media sosial, barulah kita bisa merancang konten seperti apa yang akan kita suguhkan dan bisa membuat mereka membutuhkan produk yang kita tawarkan.

Ada 3 tahapan yang harus kita rencanankan dalam membuat Content Marketing:

  1. Cari tahu permasalahan yang bisa diselesaikan dengan menggunakan produk yang kalian jual. Cari tahu pula siapa saja yang sering mendapatkan masalah tersebut. Buatlah konten informatif dan edukatif terkait dengan permasalahan tersebut.
  2. Berikan pendekatan dan gambaran bagaimana produk yang kalian jual bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Pastikan bahwa pembaca bisa mendapatkan ilmu baru, bahkan solusi dari permasalahan mereka, dan beri tahu pembaca bahwa produk yang kalian jual adalah salah satu solusi terbaik mereka.
  3. Di sini, barulah kalian diperbolehkan membuat konten promosi secara langsung. Akan tetapi, harus dipastikan bahwa porsi konten promosi ini lebih sedikit dari kedua poin sebelumnya.

Mengapa Harus Menganalisis Konten?

Sebenarnya, kami pernah membahas terkait alasan-alasan mengapa kita harus terus memantau performa konten kita di media sosial. Judul artikelnya adalah Mengapa Kita Harus Menganalisis Konten di Media Sosial?

Penjelasan singkatnya adalah karena media sosial dan juga penggunanya sangatlah dinamis dan terus berubah-ubah.

Contoh; minggu ini mungkin tipe konten A memiliki banyak Engagement. Akan tetapi, beberapa minggu ke depan, tipe konten A hanya mendapatkan sedikit Engagement. Dengan memantau dan menganalisis konten-konten tersebut, kita bisa tahu apa penyebab turunnya Engagement pada konten A dan bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan Engagement pada tipe konten tersebut, dan juga tipe konten lainnya.

Bagaimana Cara Menganalisis Konten?

Ketika kita mulai turun langsung ke lapangan untuk membuat konten di media sosial, terkadang hasil yang kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini kerap terjadi ketika kita baru saja memulai. Di sini lah kita perlu menganalisis konten-konten yang sudah kita buat atau yang biasa disebut dengan metode Content Analysis.

Di sini, kita harus tahu apa yang membuat konten tidak bekerja dengan maksimal, dan apa yang harus dilakukan ke depannya.

Mudahnya, kini hampir setiap media sosial yang digunakan untuk kebutuhan bisnis memiliki fitur analisis tersendiri. Dari masing-masing fitur analisis tersebut, kita bisa melihat jumlah Engagement, Reach dan Impression dari setiap konten yang kita buat.

Melalui fitur insight tersebut, kamu harus bisa menjawab 4 pertanyaan berikut:

  1. Apakah Followers-mu sudah sesuai dengan target marketmu?
  2. Apakah konten yang kamu buat disukai oleh Followers-mu?
  3. Apakah konten yang kamu buat dilihat oleh Followers-mu?
  4. Apakah jumlah konten yang kamu bagikan sudah ideal untuk Followers-mu?

Lalu, bagaimana cara mengukurnya?

Ada beberapa metrik yang harus kalian ukur untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Untuk nomor 1, teman-teman bisa baca artikel kami sebelumnya terkait Social Media Monitoring dalam menentukan target market.

Lalu untuk ketiga pertanyaan lainnya, teman-teman bisa melihat nilai metrik tersebut dari fitur insight di masing-masing media sosial. Akan tetapi, setiap media sosial memiliki tampilan, istilah dan metrik yang berbeda. Hal ini terkadang menyulitkan para Digital Marketer untuk mengukur performa dari konten-konten yang telah mereka buat.

Dalam proses menganalis konten, teman-teman harus tahu perkembangan interaksi yang terjadi pada setiap kontennya, baik itu jumlah Like, Comment ataupun Share dan Retweet. Pantau konten seperti apa yang disukai oleh targetmu dan konten seperti apa yang tidak disukai oleh target marketmu. Kesalahan fatal yang sering terjadi adalah tidak adanya data pemantauan seperti ini di beberapa Brand. Hal ini lah yang menyebabkan tidak adanya perkembangan yang signifikan pada metode Social Media Marketing yang dilakukan.

Selanjutnya, kamu pun harus pantau Impression dan Reach dari setiap konten yang kamu buat, terlebih lagi dari setiap media sosial yang digunakan. Hal ini bisa mengukur seberapa efisienkah kontenmu bisa tersampaikan kepada target marketmu. Kalian pun harus tahu media sosial mana yang performanya lebih baik, sehingga kalian bisa tahu di mana konten-konten yang dibuat harus lebih dioptimalkan.

Dalam dunia bisnis, tentu kamu memiliki kompetitor yang bergerak di industri yang serupa. Beruntunglah kalian apabila Brand yang kalian jalankan merupakan satu-satunya yang sudah mulai bergeser ke dunia digital. Akan tetapi bagi mereka yang datang belakangan untuk mulai bergerak di dunia digital, pekerjaan Social Media Marketing ini akan menjadi lebih berat.

NoLimit Dashboard hadir sebagai solusi dalam menganalisis konten di media sosial dengan lebih mudah dan efektif.

NoLimit Dashboard bekerja dengan cara memantau akun, tagar dan kata kunci apapun yang ada di media sosial, semua dianalisis dan diintegrasikan hanya dalam satu aplikasi saja. Fitur ini bisa teman-teman gunakan untuk memantau dan menganalisis kompetitor kalian di media sosial. Cari tahu bagaimana kompetitor bekerja di media sosial, dimulai dari jumlah konten yang dibagikan, jenis konten, sampai persepsi positif dan negatif masyarakat terkait produk yang dijual oleh kompetitormu. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah untuk masuk dan berkompetisi di dunia digital dalam mengakuisisi target market di industri kalian.

NoLimit Dashboard sendiri memiliki 86 lebih metrik yang tersedia. Hal ini akan jauh memudahkan kalian dalam memantau dan menganalisis konten-konten di media sosial.

Berbekal data hasil analisis tersebut, kini kamu menjadi lebih tahu dan lebih paham akan kebutuhan dari target marketmua. Selanjutnya kalian bisa mencoba menginterpretasi data-data tersebut dan mengubahnya menjadi sebuah insight tersendiri untuk menyusun strategi marketing secara digital kemudian hari. Dengan dilakukannya metode ini secara konsisten, makan hal ini pun tentu akan berdampak positif ke pada penjualan produkmu, khususnya secara digital.

Share More
  • November 14, 2018
  • 0
  • 1955
  • Social Media Monitoring
  • More

Kategori Konten Media Sosial E-Commerce yang Disukai Netizen

By Gerry Ardian

Saat ini, industri bisnis digital yang memiliki tingkat persaingan paling ketat adalah industri E-Commerce. Bisnis Market Place ini selalu bertambah hampir di setiap bulannya. Pada awalnya, industri E-Commerce ini bergerak dalam menyediakan lapak jual-beli yang disuguhkan secara online, di mana penjual ataupun pembeli bisa lebih efektif dan efisien dalam melakukan transaksi. Namun, dikarenakan persaingan yang sangat ketat, perusahaan yang bergerak di bidang E-Commerce dituntut untuk sekreatif mungkin agar bisa menarik minat dari masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi di lapak yang mereka sediakan.

Alhasil, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang E-Commerce ini menggunakan banyak cara lainnya untuk bisa menarik target pasar seperti membuat acara-acara, bekerja sama dengan instansi lain, membuat promo-promo khusus, membuat komunitas tersendiri dan masih banyak lagi. Salah satu cara lainnya yang cukup krusial dalam menarik hati masyarakat Indonesia adalah dengan menggunakan media sosial.

Akan tetapi, dari sekian banyak E-Commerce di Indonesia, ternyata tidak semua konten yang mereka buat di media sosial benar-benar disukai oleh masyarakat. NoLimit sendiri mencoba untuk memantau dan menganalisis perkembangan isu ini, dan pemantauan ini kami lakukan dengan mengambil 13 E-Commerce besar di Indonesia; JD.ID, Blibli, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, OLX, Lazada, Salestock, Mataharimall, Blanja, Elevenia, Zalora dan Bhinneka.

Kami memantau aktivitas E-Commerce tersebut pada media sosial Facebook, Twitter dan YouTube dengan jangka waktu 1 – 30 Juni 2018. Kami memantau 104 objek yang terdiri dari akun media sosial mereka di masing-masing platform, campaign dari masing-masing E-Commerce dan kata kunci dari E-Commerce tersebut. Pada statistic awal kami menemukan ada 333.170 data yang ditemukan dari pemantauan tersebut.

Dapatkan Hasil Analisis Selengkapnya

Pada artikel ini, kami akan berfokus pada performa setiap E-Commerce di masing-masing media sosial dan jenis-jenis konten seperti apa yang disukai oleh masyarakat Indonesia yang dibuat oleh 13 akun media sosial E-Commerce di Indonesia.

Performa Media Sosial Secara Keseluruhan

Dengan melakukan pemantauan tersebut, kami menemukan beberapa fakta menarik dari penggunaan media sosial oleh perusahaan-perusahaan E-Commerce. Ada 3 E-Commerce yang kami garis bawahi di sini, yaitu Blibli, Lazada dan juga JD.ID.

Secara keseluruhan Blibli merupakan E-Commerce yang paling aktif membagikan konten di media sosial mereka. Blibli telah membagikan 461 konten di seluruh media sosial mereka. Sedangkan Lazada merupakan E-Commerce dengan jumlah Followers tertinggi dibandingkan yang lainnya, yaitu dengan jumlah 25.686.384 Followers. Konten yang dibuat Lazada pun memiliki tingkat Virality paling tinggi yaitu dengan jumlah 1.176 Share.

Di sisi lain, JD.ID menjadi E-Commerce yang memiliki jumlah Like tertinggi, yaitu 588.358. Jumlah Engagement-nya pun menjadi yang tertinggi yaitu 588.581, dengan 2.843 rata-rata Engagement di setiap konten yang dibagikan.

Konten Media Sosial Facebook

Setelah membahas performa media sosial secara keseluruhan dari 13 E-Commerce tersebut, kali ini kami akan kupas secara rinci dari masing-masing media sosialnya. Pada media sosial Facebook, Tokopedia menjadi E-Commerce yang paling banyak membagikan konten mereka yaitu dengan jumlah 233 konten di bulan Juni.

Sedangkan Lazada merupakan E-Commerce yang memiliki jumlah Fans tertinggi yaitu 25.199.263 Fans, dan juga menjadi E-Commerce yang kontennya paling banyak dibagikan, yaitu dengan 973 Share. JD.ID kembali hadir yaitu sebagai E-Commerce dengan jumlah Like tertinggi, yaitu 588.152 dan menjadi E-Commerce yang memiliki rata-rata Engagement di setiap konten cukup tinggi yaitu 5.768 Engagement / Post.

Konten yang disukai oleh pengguna media sosial Facebook adalah konten dengan kategori Inspiration, lalu diikuti oleh konten Education dan juga Promotion. Sedangkan untuk waktu terbaik membagikan konten, pengguna Facebook menyukai konten dari E-Commerce yang dibagikan pada hari Senin, yaitu pada pukul 12 siang.

Baca juga artikel:  5 Jenis Konten Media Sosial yang Bisa Menunjang Pemasaran Bisnismu

Konten terbaik pada media sosial Facebook sendiri dibuat oleh JD.ID. Konten ini adalah konten Promotion di mana JD.ID memberikan Sale atau harga khusus dalam jangka waktu yang ditentukan. Terhitung sampai dengan 30 Juni 2018, konten ini mendapatkan jumlah 310.169 Engagement.

 

Konten Media Sosial Twitter

Sedangkan pada media sosial Twitter, Blibli menjadi E-Commerce yang paling aktif dalam membuat Tweet yaitu dengan 279 Tweet. Blibli juga menjadi E-Commerce yang memiliki jumlah pengikut tertinggi yaitu 474.778 Followers.

Sedangkan E-Commerce yang memiliki jumlah Engagement tertinggi di Twitter adalah Tokopedia dengan 866 Engagement. Tokopedia pun memiliki jumlah Favorite tertinggi di Twitter yaitu dengan 709 Favorite.

E-Commerce lainnya seperti Lazada menjadi E-Commerce yang memiliki jumlah Share tertinggi di Twitter yaitu dengan 203 Retweet. Selain itu, Lazada pun memiliki jumlah Engagement / Post yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya, yaitu 11. Kami memantau ada 10 konten terbaik yang dibagikan di media sosial Twitter, di mana 7 dari 10 konten tersebut dibagikan oleh Lazada. Hal ini lah yang membuat Lazada menjadi E-Commerce yang performanya paling baik di media sosial Twitter.

Berbicara tentang konten, audience dari ke-13 E-Commerce tersebut lebih menyukai konten dalam bentuk Inspiration, Conversation dan Entertainment. Lagi dan lagi, konten Inspiration menjadi pilihan utama E-Commerce untuk memancing Engagement dari audiens mereka di Facebook dan juga Twitter.

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisis kami, waktu yang paling baik untuk membagikan konten di Twitter adalah pada hari Senin, tepatnya yaitu pada pukul 10 pagi.

Konten terbaik di Twitter dibuat oleh E-Commerce Lazada. Konten ini dibuat dengan kategori Entertainment di mana dibuat dalam bentuk kuis yang berhadiah Voucher dari Lazada.

Yuhuuuu…ada voucher spesial untuk Lazadians nih! Tapi, sebelum pakai vouchernya, coba tebak dulu kode vouchernya yaaa! Siapa cepat dia dapat!

Ayooo bisa tebak nggak apa kode vouchernya???#LazadaID #TebakVoucher pic.twitter.com/EhcaxBnPnR

— Lazada (@LazadaID) June 25, 2018

Konten Media Sosial YouTube

Media sosial yang terakhir adalah YouTube. Seiring dengan perkembangan zaman, media sosial YouTube ini menjadi salah satu platform yang cocok digunakan sebuah perusahaan untuk memperkuat branding mereka di ranah dunia online. 9 dari 13 E-Commerce yang kami sebutkan sebelumnya sudah mulai aktif di media sosial YouTube ini.

JD.ID adalah E-Commerce yang memiliki pengikut paling banyak di YouTube yaitu dengan 297.776 Subscribers. Sedangkan Bukalapak menjadi E-Commerce yang paling serius untuk memanfaatkan YouTube sebagai media branding mereka. Bukalapak sangat aktif dalam membuat konten di YouTube dengan 37 video dan juga menjadi Brand yang memiliki jumlah Engagement tertinggi, yaitu 7.102 Like.

Berbicara perihal konten, Video Entertainment menjadi jenis konten yang paling disukai di Youtube, diikuti oleh konten Inspiration dan Education. Faktanya, 9 dari 10 konten E-Commerce terbaik di YouTube adalah konten Entertainment, dan 6 diantaranya adalah video yang dibuat oleh Bukalapak. Sedangkan waktu yang cocok untuk membagikan konten YouTube adalah pada hari Kamis, tepatnya pada pukul 9 pagi.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Bukalapak merupakan salah satu yang sangat serius membuat konten di media sosial YouTube ini. Konten E-Commerce terbaik di YouTube merupakan konten yang dibagikan ileh Bukalapak. Konten ini merupakan Web Series yang sengaja dibuat dengan tema bulan Ramadhan.

Konten media sosial bukanlah merupakan hal yang sepele. Kami pernah membahas tentang 5 jenis kategori konten media sosial yang bisa menunjang bisnis dari Brandmu. Akan tetapi, dalam ilmu Social Media Marketing, kita tidak diharuskan untuk membuat segala jenis kategori konten yang tersedia, melainkan membagikan konten yang bisa bermanfaat ke pada pembacanya dan memiliki unique value yang berhubungan dengan produk dari Brandmu. Hasil pemantauan konten yang disukai oleh audiens di industri E-Commerce ini bisa dijadikan acuan bagi teman-teman yang belum memiliki strategi matang di dunia media sosial.

Kami pun akan memberikan hasil laporan dan analisis lainnya dari berbagai macam industri secara gratis, di mana harapannya kita semua bisa belajar bersama dan mengoptimalkan media sosial dengan lebih baik dan menguntungkan.

Dapatkan Hasil Analisis Selengkapnya
Share More
  • August 13, 2018
  • 0
  • 2915
  • Social Media, Social Media Marketing
  • More

Our Popular Article

  • 3 Bentuk Analisis Media Sosial Untuk Mengukur Efektivitas Pemasaran

    14427 views
  • Apa itu Digital Marketing ? Kenali Sejarah dan Media Digital Marketing

    Apa itu Digital Marketing ? Kenali Sejarah dan Media Digital Marketing

    11828 views
  • Perjalanan Aplikasi Tik Tok di Indonesia

    11046 views
  • analysis

    Mengapa Kita Harus Menganalisis Konten di Media Sosial?

    10562 views

NoLimit Dashboard

Dapatkan Artikel Menarik Lainnya di Sini

Our New Articles

  • NLTalks009: PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE ALA VISVAL
  • Definisi Monitoring Media Sosial, Manfaat dan Pembagiannya
  • Apa Itu Monitoring, Manfaat, Serta Kelebihannya Untuk Bisnis

Footer Sidebar 2

Insert your widget on "Footer widget 2" sidebar in Apperrance > Widgets

Subscribe Here & Get Free Trial NoLimit Dashboard

Copyright © 2020 PT NL Indonesia - All Rights Reserved